BAGAIMANAKAH
SIH CARA MEMBUAT DATABASE DAN SISTEM INFORMASI MENGENAI KECELAKAAN LALULINTAS (FATALITAS KECELAKAAN) ?
(mata
kuliah analisa kecelakaan)
Berdasarkan UU No. 22 Tahun 2009
Kecelakaan lalu lintas adalah suatu peristiwa di jalan yang tidak diduga dan tidak disengaja melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pengguna jalan lain yang mengakibatkan korban manusia dan/atau kerugian harta benda.
Berdasarkan Pasal 93 ayat (1) PP 43/93
Kecelakaan lalu lintas adalah peristiwa di jalan yang tidak disangka-sangka dan tidak disengaja melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pemakai jalan lainnya yang mengakibatkan korban manusia atau kerugian harta benda.
Sistem informasi data kecelakaan lalu lintas
Berdasarkan pedoman teknis analisis kecelakaan perhubungan darat 2008, Investigasi kecelakaan atau pekerjaan investigasi lainnya pada umumnya berkaitan dengan proses pengumpulan, merekam, memproses, dan menginterpretasikan informasi. Seorang invesgator kecelakaan biasanya juga mempunyai tanggung jawab lain yang berkaitan dengan kecelakaan, seperti mengatur lalu lintas di lokasi kecelakaan, melindungi korban, kendaraan, prasarana lalu lintas dan barang-barang lain di lokasi kecelakaan, dan lain-lain.
Produk akhir dari sebuah investigasi kecelakaan adalah satu paket informasi. Informasi-informasi tersebut mungkin hanya sekumpulan informasi yang belum saling berhubungan yang dapat berupa formulir, pernyataan-pernyataan, gambar sketsa, foto, bentuk fisik atau potongan bentuk fisik dari kendaraan, atau bahkan mungkin hanya informasi yang terekam dalam memori investigator. Sebagian dari informasi mungkin saja sudah dikumpulkan oleh orang lain. Informasi-informasi tersebut bisa merupakan gabungan antara bukti dan opini. Bagaimanapun, bentuk akhir dari investigasi kecelakaan adalah mengumpulkan informasi tentang kecelakaan yang akan diinterpretasikan sendiri oleh investigator, investigator dengan bantuan orang lain, atau diinterpretasikan seluruhnya oleh orang lain.
Database kecelakaan
Database kecelakaan memainkan peran penting dalam investigasi kecelakaan lalu lintas. Database diperlukan untuk menentukan kondisi keselamatan lalu lintas jalan yang akurat. Agar menjadi lebih bermanfaat, database kecelakaan harus mencakup tidak hanya korban meninggal tetapi juga harus mencakup data-data tentang luka, dampak lain, komponen-komponen yang terlibat, dan situasi kecelakaan.
Hal ini akan membantu institusi untuk memberikan kontribusi terhadap perbaikan keselamatan jalan dan menentukan langkah-langkah yang tepat untuk menghindari atau mengurangi resiko kecelakaan serta menanggulangi dampak dari kecelakaan.
Dalam memproduksi database kecelakaan, proses-proses penting yang harus dilakukan meliputi:
- System pendataan dan pelaporan
- System penerimaan dan penyimpanan
- System analisis
- System diseminasi yang efektif
Data yang dikumpulkan dari semua kecelakaan yang dilaporkan harus mampu untuk digunakan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar berikut ini:
- Dimana kecelakaan terjadi
- Kapan kecelakaan terjadi
- Siapa saja yang terlibat dalam kecelakaan
- Apa dampak dari kecelakaan
- Seperti apa kondisi lingkungan
- Bagaimana kecelakaan terjadi
Untuk dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut diatas, maka terdapat beberapa faktor yang harus dimasukkan dalam formulir data kecelakaan. Faktor-faktor tersebut meliputi faktor manusia, jalan, kendaraan, lingkungan, dan dampak. Asian Development Bank memberikan contoh faktor-faktor yang semestinya masuk dalam formulir data kecelakaan (lihat tabel di bawah)
Tabel faktor-faktor yang didata dalam database kecelakaan

- Lokasi kecelakaan
Suatu hal kecil tetapi cukup penting, yang sangat disayangkan sering diabaikan oleh berbagai badan otorita yang bertanggungjawab dalam pengumpulan data, adalah pemilihan sistem komputerisasi lokasi kecelakaan yang mudah dan tepat.
Bila suatu badan otorita jalan hanya mempertimbangkan bagaimana menangani masalah kecelakaan pada tingkat lokal saja, menjadi tidak mungkin pada awalnya untuk menitikberatkan pada lokasi-lokasi terburuk (dalam rangka mendapatkan potensi penyelamatan terbesar pada kecelakaan) atau pada akhirnya untuk mengevaluasi akibat dari suatu tindakan tanpa dipastikan bahwa semua lokasi kecelakaan dituntut tepat dalam jaringan
- Koordinat X-Y
Pada setiap kecelakaan perlu direkomendasikan untuk dicatat koordinat kisi nasionalnya sehingga dapat dihasilkan peta kecelakaan atau dapat digabungkan dengan sistem informasi geografis lainnya. Agar plot-plot dapat mempunyai arti, direkomendasikan penggunaan ketelitian 10m. meskipun demikian, tingkat kerincian akan tergantung pada peta-peta yang tersedia.
- Pos Kilometer
Seringkali sulit bagi pengisi data untuk mencatat lokasi kecelakaan di luar kota pada peta yang tersedia. Maka, disarankan untuk mempunyai cara lain, yaitu pengalokasian sederhana yang dapat dipakai sebagai tanda pada sistem koordinat X-Y. Pada jalan antar kota, patok kilometer dan patok 100m dapat dimanfaatkan pengumpul data sebagai referensi (lihat gambar dibawah), yaitu dengan mencatat nomor patok terdekat dan jarak dari patok ke tempat kejadian kecelakaan.
Bila patok 100m tidak tersedia, dapat dimanfaatkan nomor gorong-gorong sebagai peta garis. Dalam hal itu, jarak gorong-gorong dapat diasosiasikan dengan jarak sepanjang jalan. Lokasi yang tepat kemudian dicatat di kantor dengan referensi pada peta.

Gambar tanda 100m pada jalan bebas hambatan seperti di Malaysia
- Simpul-Ruas-Sel
Di beberapa kota kecil dan kota-kota besar lainnya, biasanya dijumpai banyak persimpangan. Maka, kondisi itu dapat dimanfaatkan sebagai sistem Simpul-Ruas-Sel. Dalam sistem tersebut, setiap persimpangan besar dapat ditetapkan sebagai nomor simpul yang unik. Ruas didefinisikan sebagai panjang yang dibatasi oleh dua simpul yang berdekatan. Sel adalah suatu unit terkecil yang menggambarlkan keakuratan tertentu. Sebagai contoh, suatu perumahan yang dikelilingi beberapa simpang kecil, akan mudah ditemukan lokasinya pada peta dengan sistem penomoran dengan kesalahan yang kecil.
- Uraian lokasi dengan bahasa umum
Sistem referensi lain yang direkomendasikan adalah suatu singkatan nama, tanpa menggunakan kalimat, yang menunjukkan tempat kejadian kecelakaan dengan menggunakan nama jalan dan landmark lainnya. Hal itu sangat bermanfaat dalam memberi tanda lokasi dan dapat memberi uraian secara tepat dari lokasi kecelakaan.
- Sketsa Lokasi
Sangatlah dianjurkan untuk menyediakan kolom khusus pada laporan kecelakaan, untuk keperluan sketsa lokasi kecelakaan. Sketsa harus merupakan garis gambar sederhana dari marka jalan berikut tempat kecelakaan secara tepat dikaitkan dengan landmark yang menonjol, seperti jembatan, persimpangan, patok kilometer, jaraknya terhadap landmark ini, dan arah utara (mata angin). Sketsa harus cukup rinci sehingga dapat membimbing tim penyelidik ke lokasi kecelakaan secara tepat walaupun tim penyelidik tidak hadir saat kejadian berlangsung.

Gambar contoh node dan koordinat MAAP
- Gambar Formulir 3L



Tidak ada komentar:
Posting Komentar